Showing posts with label Tugas Kewirausahaan Digital S1 Akuntansi B 2019. Show all posts
Showing posts with label Tugas Kewirausahaan Digital S1 Akuntansi B 2019. Show all posts

Friday, April 2, 2021

What is Digital Marketing?

Hallo sobat dunia kampus dan smart readers..

Simak artikel berikut ini sampai habis yuk..

Semoga bermanfaatđź‘‹

 The Insight of Digital Marketing

Karya: Indriyani Puspaningrum (1706619003)


Kehidupan manusia yang telah memasuki era globalisasi menuntun pada perkembangan digitalisasi di hampir seluruh aspek, mulai dari adanya teknologi terbaharukan, perubahan pola sosial budaya, perkembangan tata pelaksanaan perekonomian, dan lain sebagainya yang tentu saja perubahan ini tidaklah terlepas dari adanya kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang masif dan berkelanjutan. Salah satu fokus yang akan dibahas pada kesempatan ini adalah berkaitan dengan dunia ekonomi, khususnya digitalization of marketing untuk para entreprenur yang saat ini telah berkembang dengan pesatnya. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia mengatakan bahwasanya jumlah Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia telah mencapai 64,1 juta unit atau 99% dari pengusaha negara ini. Selain itu, dijelaskan pula bahwa sektor UMKM dapat menyerap tenaga kerja hingga mencapai angka 116 juta sehingga memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 58%. Angka ini bukanlah sebuah tulisan belaka, pasalnya UMKM menjadi focus besar negara yang harus dikelola dengan baik oleh suatu negara agar tercipta kestabilan ekonomi di berbagai lapisan masyarakat. Salah satu hal yang harus diperhatikan dengan baik oleh para entrepreneur adalah mengoptimalkan segala sumber daya yang terbatas untuk mencapai profitabilitas yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang dikeluarkan. Aspek penting lain dari sebuah UMKM yang perlu dicermati dengan baik adalah kegiatan memperkenalkan produk, menjaga kualitas dan hubungan baik dengan customers, serta selalu berusaha untuk meningkatkan kredibilitas dan inovasi.

Aspek tersebut tidak lain adalah marketing, definisi marketing menurut American Marketing Association pada 1985 ialah proses merencanakan dan melaksanakan konsepsi, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan jasa sehingga mampu menciptakan pertukaran yang menguntungkan individu dan organisasi. Kotler & Armstrong (2008:6) mengatakan, “marketing ialah sebuah proses bagi suatu perusahaan untuk mendapat nilai dari pelanggan, membangun hubungan nan kuat dengan pelanggan, bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”. Kemudian makna pemasaran juga disampaikan oleh Swastha pada 1996 yang berarti “sebuah usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual”. Sehingga makna marketing dapat disimpulkan menjadi sebuah rangkaian proses manajemen yang dilaksanakan untuk memasarkan suatu barang/jasa berdasarkan harga dan kualitas tertentu serta mampu memberikan nilai lebih kepada pembeli yang dikemas dengan komunikasi dan timbal balik (feedback) yang sangat baik dan berkesinambungan bagi kedua belah pihak (customer dan company) dan berfokus pada 4 komponen utama, di antaranya:

1.         Product (berdasarkan barang/jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan)

2.         Price (harga yang fleksibel dan bersaing dengan competitor)

3.         Place (tempat ataupun sarana untuk usaha)

4.         Promotion (mengenalkan produk dan menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan).

Dunia marketing telah melewati berbagai macam fase, di mana dahulu pemasaran hanya dilakukan melalui lisan antar penjual dengan pelanggan, berganti ke metode tertulis (berupa selebaran, pamphlet, baliho, dan lain sebagainya), dan selanjutnya berkembang pesat melalui metode digital marketing (dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pemasarannya). Digital marketing diartikan oleh Kotler dan Armstrong (2009), “Digital marketing as form of marketing in direct which has links to consumers with sellers electronically using an interactive technologies such as mails, web, online groups or newsgroups, interactives television, a mobile technology, etc. Sehingga dapat diartikan bahwa digital marketing merupakan salah satu media yang digunakan oleh pengusaha untuk dapat menjangkau konsumen secara langsung/interaktif terkait penawaran produk/jasa dengan selalu menjaga interaksi sehingga mudah untuk didentifikasi segala kelebihan dan kekurangan perusahaan dalam rangka menjaga kredibilitas dan kepuasan konsumen. Perjalanan digital marketing di mulai sejak tahun 1980-an, di mana pada tahun tersebut International Business Machines Corporation (IBM) menciptakan computer personal yang mampu mengakumulasikan informasi users dan melacak keberadaan para pelanggan dari perusahaan tersebut secara tepat yang kemudian disusul dengan adanya software ACT yang kemudian kian lama berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman.

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada laman Youtube Bapak Dedi Purwana Channel, video Digital Marketing-Part#1 telah dijelaskan oleh Ibu Terrylina Arvinta Monoarfa, SE., MM terkait perkembangan digital marketing di abad ke-21 tentunya sangatlah pesat, mengingat mudahnya untuk mengakses berbagai informasi terkait produk/jasa yang dipasarkan kepada konsumen dan juga memberikan feedback secara real time dan tepat. Hal ini tentu saja menjadi peluang yang dimanfaatkan dengan sangat baik oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dalam memasarkan produk/jasanya. Peningkatan penggunaan internet sebagai media untuk digital marketing pun semakin tinggi sejak adanya pandemic covid-19 yang mengharuskan pembatasan kegiatan masyarakat (social distancing) dan dihadang oleh era yang distruptif dan periu berkembang sehingga memerluka strategi pemasaran yang lebih handal (mampu bersaing dengan baik di antara kompetitor). Adanya proses kegiatan pemasaran yang berakselerasi di masa pandemic menjadikan orang dapat berkomunikasi dan memasarkan produk/jasanya tidak hanya berdasarkan cara yang konvensional (misalnya melalui penyediaan toko, menyebarkan brosur, pamfelt, dan lain sebagainya) saja, akan tetapi dapat dengan cara yang sangatlah mudah dan murah yang menjadikan biaya operasional perusahaan dapat ditekan sehingga lebih efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan pada digital marketing diterapkan bagaimanakah cara untuk menyusun konsep strategi, pelaksanaan, pengawasan, hingga evaluasi kegiatan. Evaluasi wajib untuk dilakukan karena Jean Claude Junker pernah mengatakan internet dan teknologi telah merubah dunia dan digitalisasi teknologi tetap menjadi masa depan kita. Perubahan pola konsumsi pelanggan (shifting pattern of demand) menjadi online tentu saja menjadi tugas tambahan bagi entrepreneur untuk mengembangkan dan menyesuaikan bentuk usahanya agar terbaharukan. Hal ini pernah dipaparkan melalui teori Darwin (orang sukses adalah orang yang mampu bersaing dan beradaptasi dengan kondisi terbaru sehingga usahanya berkembang pesat, dan bukan hanya mengandalkan factor kekuatan). Oleh sebab itu, saat ini banyak sekali entrepreneur muda yang berusaha untuk mengembangkan usahanya yang berdaya saing secara digital di rancah regional hingga internasional.

Menurut data Hootsuite.com pada Januari 2019 dan 2020 dipaparkan beberapa informasi terbaru yang relevan bagi kehidupan dan digitalisasi di Indonesia, di antaranya:

  Jumlah penduduk pada tahun 2019 yang berjumlah 268,2 juta/56% jiwa mengalami peningkatan di 2020 sebesar 1,1%/2,9 juta jiwa.

  Pengguna handphone 2019 (355,5 juta/133%), pada 2020 (15 juta/4,6%)

  Pengguna aktif internet 2019 (150 juta/56%), pada 2020 (15 juta/17%)

  Pengguna aktif internet social media 2019 (130 juta/48%), pada 2020 (12 juta/8,1%)

Pertumbuhan jumlah pengguna internet yang melebihi jumlah pertumbuhan penduduk ini tentu saja membawa dampak yang sangat positif untuk memanfaatkan media social sebagai sarana untuk promosi yang low cost dan bertahan lama (dibandingkan cara konvensional). Selain itu rata-rata penggunaan internet, social media, mendengarkan video dan livestreaming, serta mendengarkan podcast ataupun musik berada pada (8 jam 36 menit hingga yang terendah 1 jam 22 menit). Hal ini disebabkan oleh penggunaan internet menjadi kebutuhan utama secara internasional yang memudahkan pengusaha untuk trace keinginan konsumen. Beberapa digital platform yang digemari, di antaranya:

  1. Social Network (Youtube “88%”, Facebook “81%”, Instagram “80%”, Twitter “52%”, dan Linked In “33%”)
  2. Messenger (Whatsapp “83%”, Line “59%”, FB Messenger “47%”, BBM “38%”, dan Skype “28%”)

Fenomena digital marketing tentu saja memiliki analisis khusus yang dikenal dengan SOSTAC:

  1. Situation Analysis (analisis goal performance, e-marketplace, persepsi merek, serta internal capability/sumber dayaObjectives (mengoptimalkan 5S, penilaian efisiensi dan efektifitas bisnis, serta mengembangkan produk/jasa terbaik)
  2. Strategy (online value proposition/OVPtargetingpositioning, review pelanggan, dan integration)
  3. Tactics (marketing mix, scheduling, e-campaign, communication, detail strategy)
  4. Actions (internal resources skill)
  5. Control (penilaian pelaksanaan)

Kemudian dikenal pula 5S di dalam dunia digital marketing, di antaranya:

  1. Sales (mengukur posisi penjualan)
  2. Serves (memberikan pelayanan terbaik dan nilai tambah kepada pelanggan)
  3. Sizzle (durasi pengunjungan dan memperoleh informasi penting untuk mengevaluasi dan perluasan usaha dengan komunikasi yang terbuka)
  4. Speak (mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan/engagement communication)
  5. Save (entrepreneur sudah memperoleh konsumen dengan cakupan yang luas dan maksimal atau belum)

 

TOTAL KATA = 1.200

DAFTAR PUSTAKA

 

Jurnal

  1. Hendry Hartono; Karyana Hutomo; Marshelia Mayangsari. 2010. Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Peningkatan Penjualan Pada Perusahaan Dengan Menetapkan Alumni dan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Sebagai Objek Penelitian. Vol.6, No.2: 16-18. https://media.neliti.com/media/publications/22836-ID-the-state-of-the-art-marketing.pdf. 02 April 2021. 
  2. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01239-SI%20Bab2001.pdf 

Laman

1.         https://indonesia.go.id/

2.         http://kemenkopukm.go.id/

3.         https://sites.google.com/site/falsburgers/assignments/definisimarketingdarimasakemasa

4.         https://www.ibm.com/id-en

5.         https://www.hootsuite.com/id/

Saturday, March 20, 2021

Yuk, Mulai Berwirausaha Berbasis Digital

Yuk, Mulai Berwirausaha Berbasis Digital dan Dapatkan Manfaatnya

oleh Indriyani Puspaningrum


Hallo sobat dunia kampus dan smart readersđź‘‹
Simak artikel berikut ini sampai habis yuk..
Have a nice day!!!

    Dunia dalam genggaman, merupakan salah satu slogan yang sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini semakin lama kian berkembang menjadi kata lebih kompleks, yaitu digitalization yang tentu saja menciptakan berbagai perubahan besar di hampir seluruh aspek kehidupan manusia di dunia ini. Beberapa aspek kehidupan yang mengalami perubahan signifikan akibat digitalisasi adalah seperti kemudahan bersosialiasi di dunia maya, perubahan sistem perekonomian secara digital, pendidikan secara dalam jaringan, dan berbagai macam aspek lainnya. Dari beberapa jenis aspek yang telah disebutkan, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah berkaitan dengan perubahan system perekonomian secara digital suatu negara. Dikutip secara langsung dari Deloitte, dikatakan bahwa “digital economy merupakan pengambilan bentuk dan membedakan aturan konvensional terkait bagaimana bisnis itu terstruktur; bagaimana interaksi perusahaan; dan bagaimana konsumen memperoleh servis, informasi, dan barang”. Ekonomi digital telah mempengaruhi pola perekonomian di Indonesia, mulai dari penerapan pelaksanaan perpajakan secara online, control arus keuangan negara dengan cepat dan tepat, keterbukaannya informasi ekonomi public berbasis internet, serta memfokuskan peningkatan kegiatan ekonomi melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Tren usaha yang dirintis dalam bentuk digital ataupun online sudah menjadi salah satu hal yang sudah semakin besar diketahui oleh khalayak umum. Bagaimana tidak? Pasalnya usaha digital sangat mudah ditemukan/diakses oleh banyak pengguna internet dengan waktu yang relative singkat, apalagi Indonesia menduduki peringkat besar ke 4 di dunia atas pengunaan internet sebanyak 171.176.716 atau 64.80% (dikutip dari laman Wikipedia).

Wirausaha digital berasal dari dua kata yakni digital (analisis nomor yang menggambarkan hasil) dan entrepreneurship (pihak yang berani mengambil peluang dan menghasilkan kreatifitas yang bernilai jual). Sehingga wirausaha digital merupakan sebuah kegiatan usaha yang berasal dari adanya perkembangan di bidang informasi dan komunikasi. Selain itu, berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Guthrie pada 2014 menyatakan usaha digital adalah penjualan produk atau jasa melalui jejaring elektronik. Sedangkan wirausahawan digital atau digital entrepreneur merupakan pihak yang melaksanakan perannya sebagai pengusaha secara dalam jaringan/online dan mampu memprediksi peluang serta target pasar dan menciptakan berbagai inovasi dengan berani mengambil keputusan serta resiko sehingga bisa memberikan beragam penawaran baik produk/jasa di dunia internet. Wirausahawan digital di Indonesia memiliki wadah bersama yang dinamakan Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI). Pihak yang memiliki label sebagai wirausahawan digital di antaranya adalah pedagang umkm, pengusaha/pebisnis, pemilik start-up, investor, perusahaan yang memiliki penjualan secara nasional hingga internasional yang beroperasi secara online, transportasi online, pengusaha social media, peer to peer lender, kursus/bimbel online, konsultasi kesehatan online, teknisi online, dan berbagai macam penawaran barang/pelayanan jasa lainnya yang dapat menghasilkan profitabilitas. Kegiatan berbagai usaha di atas merupakan salah satu hal yang sangat disosialisasikan peningkatannya di suatu negara dikarenakan dapat memberikan kontribusi nyata atas penerimaan negara berupa pajak. Berdasarkan data dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM) disebutkan bahwa 8% penduduk AS yang berusia 18-64 tahun fokus pada kegiatan kewirausahaan, selain itu 10,9% penduduk di 49 negara GEM sedang menggeluti bisnis baru.

Kewirausahaan digital dianggap sangat penting untuk dikembangkan pada era globalisasi dan revolusi industry 4.0 menjelang 5.0 dikarenakan hal ini dapat memperkuat transformasi perekonomian Indonesia di tingkat internasional apabila dibandingkan hanya mengandalkan kegiatan perdagangan secara tradisional/konvensional. Berdasarkan data Gross Merchandise Value (GMV), ditemukan forecasting di 7 sektor perekonomian di Indonesia yang mencapai lebih dari $100 miliar dan dapat memberikan kontribusi sebesar $44 miliar atau Rp 621 triliun. Alasan lain yang mendukung bahwa pelaksanaan digital entrepreneur harus digeluti oleh UMKM di Indonesia di antaranya adalah mudahnya mencari jangkauan/target pasar melalui mobile phone yang terkoneksi internet, menemukan sasaran pasar yang tepat rencana, memperoleh posisi yang strategis dalam bisnis, membantu meningkatkan penjualan/high profitability, mempermudah kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan bisnis, meningkatkan profesionalitas sebuah bisnis, menghemat pengeluaran usaha, memudahkan koneksi dengan berbagai pihak secara real-time, mampu meningkatkan persaingan di era Internet of Things (IoT), dan berbagai macam urgensi lainnya.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari video “Wirausaha Digital itu Keren!” ke 1 dan ke 2 pada channel Youtube Prof Dedi Purwana Channel, terdapat wawancara dengan salah satu professional IT, Bapak Ir. IBM Jaya Martha, MM, CMPM, yang saat ini merupakan Manajer IT PT Indoguna Meatshop & Gourmet terkait kewirausahaan digital, beliau juga telah memberikan karya terbaiknya di beberapa bidang, di antaranya pendidikan, konsultan IT, perbankan syariah, kewirausahan, dan lain sebagainya. Beliau mengungkapkan bahwasanya bekerja perusahaan Indoguna berafiliasi dengan 40 wirausaha yang tergabung melalui system informasi dan teknologi. Pada perusahaan ini menerapkan pula pola bisnis supply chain management dengan selalu mengoptimalkan seluruh aktivitas kerja dan menjamin kualitas barang yang didistribusikan kepada konsumen sehingga diharapkan upaya keamanan dapat terlaksana dengan baik dan berkesinambungan melalui kendali system informasi dan teknologi. Fokus yang diemban oleh PT Indoguna di antaranya adalah berkaitan pada:

  1. Kepuasan pelanggan (memberikan jasa khusus kepada pelanggan) sehingga mendapatkan keunggulan kompetitif dengan pesaing
  2. Omnichannel (penggabungan dan penyesuaian kegiatan bisnis offline ke online
  3. Big data (sebagai penyimpanan data terbesar dan memuat berbagai macam informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan)
  4. Menggunakan cyber security (sebagai pelindung dari hilang, rusak, dan kebocoran data perusahaan)
  5. Kapabilitas digital (kemampuan penyediaan fasilitas digital yang mumpuni dengan kualitas kecepatan yang baik)

 

Beberapa faktor yang menunjukkan bahwa Indonesia telah menuju era revolusi digital berdasarkan data IDC Worldwide pada 2015, di antaranya adalah:

  1. Mobile Internet (pengguna internet yang kian lama meningkat lebih dari 73%)

  2. Internet of Things (untuk mengontrol kegiatan berbagai kegiatan melalui sensor)

  3. Cloud Technology (untuk melakukan pencadangan data/komputasi awan)

  4. Big data and Advanced Analytics (peningkatan penyimpanan dan kecepatan dalam menganalisis data)

Beralih pada pembahasan terkait peluang dan tantangan kewirausahaan digital, dikatakan bahwasanya peningkatan internet user dengan jaringan yang stabil di Indonesia tentu saja membawa dampak yang sangat baik bagi prospek usaha berbasis digital. Misalnya saja dengan adanya grafik peningkatan user disebabkan oleh murahnya harga handphone sehingga berakibat pula pada tingginya pengguna aplikasi online, seperti Grab, Gojek, Shopee, Bukalapak, Lazada, OVO, Dana, Gopay, dan lain sebagainya. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mecari peluang dan mengatasi tantangan yang ada pada bisnis digital lainnya, adalah:

  1. Creating the future from now
  2. Adding the predictive maintain (berusaha menjaga keselamatan, persediaan rantai pasokan, dan menciptakan system kerja dengan teknologi otomatis).
  3.  Always innovative dan siap untuk belajar
  4. Berusaha untuk dapat bersaing secara sehat dengan kompetitor
  5. Selalu berusaha untuk berfikir secara berbeda dengan pihak yang lain
Persyaratan yang wajib dimiliki apabila kita berminat untuk menekuni wirausaha berbasis digital di antaranya :

  1. Berusaha untuk selalu mencapai berbagai target finansial
  2. Kemampuan untuk mencari pelanggan dan menjaga hubungan baik
  3. Menjalin layanan dengan mitra sebaik mungkin sehingga menimbulkan citra yang baik
  4. Memberikan bonus dan reward kepada pelanggan
  5. Berusaha melakukan penghematan biaya
  6. Mengoptimalkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses internal (operasi, pelanggan, inovasi, regulasi, dan sosialisasi)
  7. Selalu berusaha untuk belajar, berani mengambil keputusan, dan mengevaluasi


 Kompetensi yang harus dimiliki oleh calon pengusaha, diantaranya:

  1. Communication (berkomunikasi dengan cara yang efektif, sopan, dan professional)
  2. Financial (mampu mengatur berbagai pengeluaran dan pendapatan, serta menjanjikan prospek keberlangsungan agar cash flow berjalan dengan baik)
  3. Merk (memiliki citra yang kuat dan sangat baik)
  4. Marketing (membranding/memperkenalkan produk secara meluas)
  5. Networking (membangun tali silaturahmi)
  6. Automation (melakukan hal yang sama dan mengurangi produktivitas wirausaha)
  7. Design (desain produk sangatlah penting untuk meningkatkan daya tarik produk bagi pembeli)
  8. Analytics (belajar analisis untuk ambil keputusan berdasarkan data)
  9. Technical (berproses dengan teknologi yang memecahkan persoalan algoritma dan berstruktur), misalnya MYOB

Oleh sebab itu, yuk mulai berbisnis untuk ciptakan kesejahteraan bersama…

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nama              : Indriyani Puspaningrum

NIM                 1706619003

Kelas              : S1 Akuntansi B 2019 FE UNJ

Mata Kuliah    : Kewirausahaan Digital 114


Terima kasih sobat dunia kampus dan smart readers yang selalu mendukung blog ini dalam memberikan ilmu pengetahuan dan informasi terbaru..

See you everyone,

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Total kata       : 1.200 kata

Sumber          :

A.        Pustaka

1.         Davidson, E. and Vaast, E. (2010), "Digital entrepreneurship and its sociomaterial enactment", Proceedings of the 43rd Hawaii International Conference on System Sciences, hal 1.

2.         Caniago, Indra dan Hayati, Keumala. Repository KEWIRAUSAHAAN TEKNOLOGI DIGITAL: POTENSI PEMBERDAYAAN PEBISNIS MILENIAL. IIB Darmajaya dan Universitas Lampung

3.         Scarborough, M. Norman. 2012. Effective Small Business Management an Entrepreneurial Approach Tenth Edition. United States: Pearson

B.        Laman

  1. https://www.kemenkeu.go.id/

  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_pengguna_Internet

  3. https://dailysocial.id/  

  4. https://fajrialhadi.com/

  5. https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-nomor-enam-dunia/0/sorotan_media

  6. https://www.youtube.com/watch?v=nOSKYkkI81A

  7. https://www.youtube.com/watch?v=CSuIqBJZcgA

  8. https://www2.deloitte.com/

  9. http://www.adei.or.id/