Monday, March 8, 2021

Manajemen dan Lingkungan

Assalamualaikum... Hallo Sobat dunia kampus dan Smart Readers 

Untuk kalian yang sedang mencari referensi pengerjaan tugas mata kuliah Pengantar Manajemen dengan materi “Manajemen dan Lingkungan”, mari simak makalah berikut ini yuk..

Semoga bermanfaat good readers..


TUGAS MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN “MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN”






Kelompok 3 :

Indriyani Puspaningrum (1706619003)

Laurencia Audrey Hanna (1706619046)

Muhammad Hafizur Rahman (1706619074)

S1 Akuntansi B 2019

Universitas Negeri Jakarta

Jl. Rawamangun Muka, RT. 11/RW. 14, Rawamangun,

Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13220

Tahun Akademik 2019/2020


DAFTAR ISI 

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii 

KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii 

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 2

D. Sumber Data .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen dan Lingkungan ................................... 3

B. Faktor Internal dan Eksternal dalam Lingkungan Manajemen . 5

C. Keterkaitan antara Manajemen dengan Lingkungan................. 17

D. Peran Unsur Manajemen dan Ligkungan Dalam Operasi

Perusahaan................................................................................. 19

E. Masalah dan Solusi dalam Manajemen dan Lingkungannya .... 22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 25

B. Saran .......................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA


KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dikarenakan rahmat dan kasih sayang-Nya kami seaku tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang materi “Manajemen dan Lingkungan” dengan baik dan benar. Tim penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini dan penulisan tidak akan terwujud tanpa bantuan, kerjasama, dan bimbingan dari berbagai pihak yang terjalin dengan baik. Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Rd. Tuty Sariwulan, M. Si., selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah membimbing kami sehingga penugasan pembuatan makalah tentang materi Manajemen dan Lingkungan dapat terselesaikan dengan baik. Semoga amal baik yang telah diberikan senantiasa mendapat balasan ridho Tuhan Yang Maha Esa. Penulis sangat berharap agar karya ini membawa kebermanfaatan bagi semua pihak yang membacanya. Jakarta, Maret 2020 Tim Penulis


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen dan lingkungan berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh seorang manajer. Kondisi lingkungan yang ada akan memberikan pengaruh terhadap keputusan yang akan diambil oleh manajer. Manajer tentunya harus memperhatikan lingkungan di sekitar perusahaannya, baik internal maupun eksternal perusahaan. Salah satu contoh dari lingkungan internal dalam manajemen adalah relasi dengan para pesaing, manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasional, riset dan pengembangan, sistem informasi komputer, serta sumber daya manusia.

Kemudian, kita dapat beralih pada lingkungan eksternal manajemen. Dalam hal tujuan perusahaan, tentunya tidak lepas dari lingkungan eksternal yang saling berkaitan. Misalnya dalam menghasilkan kebutuhan konsumen atau melihat pemasarannya. Oleh karena itu lingkungan berhubungan erat dengan manajer yang harus memperhatikan dan melihat kondisi serta unsur yang ada.

Manajemen dan lingkungan dapat diintegrasikan dalam suatu hal untuk melihat, mengenal, dan mengelola lingkungan secara efektif serta menganalisis dampak dan resiko yang ada. Dalam isi makalah ini dapat memperjelas mengenai manajemen dan lingkungan.


B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen dan lingkungan?

2. Apakah faktor internal dan eksternal lingkungan dalam manajemen?

3. Bagaimana keterkaitan antara manajemen dengan lingkungan?

4. Mengapa manajemen dan lingkungan diperlukan dalam operasi perusahaan?

5. Permasalahan apa dan bagaimana solusi yang diperlukan dalam manajemen dan lingkungannya?


C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian manajemen dan lingkungan.

2. Memahami faktor internal dan eksternal lingkungan dalam manajemen.

3. Menganalisa keterkaitan antara manajemen dan lingkungan.

4. Melihat peran unsur manajemen dan lingkungan dalam operasi perusahaan,

5. Mengetahui dan mengimplementasikan masalah dan solusi yang berkaitan dengan manajemen dan lingkungan.


D. Sumber Data

Sumber-sumber yang tim penulis gunakan dalam menyusun makalah “Manajemen dan Lingkungan” adalah berdasarkan studi kepustakaan dan pencaharian di beberapa laman terkait tema yang tertera.


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen dan Lingkungan

Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melaului perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. 1 Berdasarkan Ricky W. Griffin (2004) “manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, perngoordinasian, dan perngontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran efektif dan efisien.” 2 Menurut Henry Fayol menyatakan bahwa “Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama, yakni merancang, mengorganisasi, memerihtah, mengoordinasi, dan mengendalikan.” Manajemen merupakan proses perencanaan, kepemimpinan, dan pengawasan terhadap penggunaan sumber daya secara terencana dengan baik agar tercapai tujuan kegiatan utamanya.3 Maka dapat di simpulkan bahwasanya manajemen merupakan cara dan strategi kegiatan yang diupayakan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang ada di suatu perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar agar terjadi efektifitas dan efisiensi intern dan ekstern kerja.

Kemudian kita dapat beralih pada makna lingkungan yang menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) lingkungan adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya. Berdasarkan pengertian lingkungan oleh Bintarto, maka dijelaskan bahwa lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa benda ataupun non-benda yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi sikap dan tindakan kita. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan wilayah kondisi sumber daya alam dan sosial yang saling berkaitan dan bisa memengaruhi kondisi bagi suatu perusahaan karena mereka bisa merespon terhadap adanya perusahaan sehingga bisa dijadikan sebagai penentu berhasil atau gagalnya perjalanan perusahaan. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa makna manajemen lingkungan merupakan seluruh upaya manajerial yang fokuskan kondisi perusahaan di mata pihak intern (terutama) dan juga ekstern sebagai respon atas kinerja jalannya perusahaan. Dalam manajemen, ada keterkaitan antara manajemen dan lingkungan yang menimbulkan adanya analisis lingkungan untuk hal tersebut. Lingkungan dalam manajemen itu sendiri diartikan sebagai faktor-faktor yang berada di luar maupun di dalam jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan peluang serta ancaman bagi perusahaan. Menurut Robbins dan Coulter, “Lingkungan merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi itu.” Adapun analisis lingkungan, menurut Jauch dan Glueck mendefinisikan, “Analisis lingkungan adalah analisis untuk menentukan peluang dan ancaman yang mempunyai arti penting bagi perusahaan di masa yang akan datang yang juga meliputi upaya penentuan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada waktu sekarang atau yang mungkin berkembang”.

Certo memperjelas pengertian tersebut dengan mendefinisikan, “Analisis lingkungan adalah proses pengamatan terhadap organisasi untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang saat ini dan masa yang akan datang, yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.” Dengan demikian dari beberapa definisi di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah semakin mudahnya lingkungan berubah maka dampaknya terhadap organisasi juga semakin besar.


B. Faktor Internal dan Eksternal dalam Lingkungan Manajemen

Lingkungan manajemen merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam dunia manajemen. Pasalnya kinerja perusahaan tidak mungkin bisa berjalan baik tanpa adanya hubungan yang baik dengan eksternal perusahaan melalui relasi masyarakat yang merupakan bagian tugas dari manajemen lingkungan. Hal ini diperluas maknanya terkait eksistensi, perkembangan, dan kemajuan perusahaan karena telah dipercaya oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri. Lingkungan organisasi dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kinerja organisasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan organisasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro. Dalam kajiannya di khususkan untuk lingkungan eksternal perusahaan, baik langsung maupun umum dan lingkungan internal perusahaan. Berikut ini ialah pembagiannya, yakni:

1. Faktor Internal dalam Lingkungan Manajemen

Lingkungan internal (internal environment) mencakup elemen-elemen yang berada di dalam organisasi.5 Lingkungan internal dalam manajemen ini terkait dengan beberapa hal yang secara langsung bertindak sebagai penentu hasil akhir produksi sehingga dapatlah diambil keputusan efektif dan efisien karena pengawasan yang dapat terpantau secara intensif. Lingkungan internal meliputi kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal juga berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dari sebuah organisasi. Kekuatan-kekuatan yang ada dalam lingkungan internal meliputi: pekerja, dewan komisaris, dan pemegang saham.

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberadaan sebuah perusahaan dan besar kecilnya pengaruh lingkungan pada perusahaan dapat dilihat dari seberapa besar ketergantungan perusahaan tersebut pada lingkungannya. Produk dan jasa merupakan alat output dari perusahaan yang dikonsumsi oleh pemakai yang ada pada lingkungannya. Di sisi lain, perusahaan juga perlu mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya agar bisa mendapatkan output yang optimal.

Input yang diperlukan oleh perusahaan sering kali sumbernya dikuasai oleh perusahaan atau organisasi lain yang terdapat dilingkungannya, sehingga perusahaan terpaksa mempunyai ketergantungan sumber dayanya pada lingkungan. Jika lingkungan bertambah kompleks, maka perusahaan juga harus menjadi lebih kompleks agar mampu menghadapi perubahan tersebut. Oleh karena itu, sebuah perusahaan perlu melakukan penyesuaian struktur internal organisasi, pola kerja dan perencanaan yang matang mulai dari pembuat keputusan sampai pelaksana keputusan.

Berikut ini merupakan penjabaran dari 3 kekuatan di dalam lingkungan internal, di antaranya:

Beberapa elemen dalam lingkungan internal adalah:

a. Karyawan, adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik berbentuk uang maupun bentuk lainnya kepada perusahaan atau organisasi. Karyawan ini terbagi menjadi dua yaitu karyawan berkerah putih yang bekerja dengan tenaga dan pikirannya, kemudian karyawan berkerah biru yang bekerja dengan tenaga ototnya.

b. Manajemen, adalah seni mengelola sumber daya secara efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan perusahaan agar sasaran organisasi dapat tercapai. Ada beberapa kegiatan yang harus dikelola seperti:

1) Logistik ke dalam, berkaitan dengan penerimaan penyimpanan

2) Operasi, seperti perakitan

3) Logistik ke luar, berkaitan dengan pengumpulan

4) Pemasaran dan distribusi, menyediakan fasilitas

5) Pelayanan, seperti instalasi, pelatihan dan lain sebagainya.

c. Pemegang Saham dan Dewan Direksi

Pemegang saham adalah orang atau badan yang memilki saham di perusahaan, para pemegang saham ini juga merupakan pemilik sebuah perusahaan tersebut. Oleh karena itu pemegang saham dapat menentukan kebijakan di suatu perusahaan tergantung dengan jenis sahamnya, pemegang saham dapat menentukan haknya dalam rapat umum pemegang saham. Sedangkan dewan direksi adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menentukan tujuan organisasi, menentukan strategi mencapai tujuan dan lain-lain. Tugas dari dewan direksi yaitu:

1) Memimpin sebuah perusahaan untuk membuat kebijakan

2) Memilih dan menetapkan tugas karyawan dan manajer

3) Menyusun anggaran tahunan

4) Membuat laporan kinerja perusahaan yang nantinya diberikan kepada pemegang saham


Sedangkan hal yang bertujuan untuk melihat keunggulan perusahaan dapat dilihat dari:

a. Pemasaran

Elemen dari faktor pemasaran meliputi jenis dan kualitas produk, saluran distribusi, dan promosi penjualan.

b. Keuangan

Para penyusun strategi perlu melakukan analisis manajemen keuangan yang dapat dilihat di laporan keuangan perusahaan.

c. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting yang akan membuat keputusan untuk fungsi organisasi. Penting bagi perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi dan melatih kinerja serta pengembangan karyawannya.

d. Operasional

Dalam operasional hal yang perlu dianalisis adalah seperti bagaimana pelayanan perusahaan kepada pelanggan dan kemudahan kredit.

e. Organisasi

Dalam organisasi, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah struktur organisasi, citra perusahaan, dan sebagainya.

Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi hal seperti etika moral perusahaan, membantu pengembangan manusia secara optimal, memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya, dan hal lainnya. Faktor-faktor internal manajemen dan lingkungan, di antaranya :

a. Para pekerja (mulai dari lingkungan fisik/ non-fisik, imbalan jasa, prioritas kesejahteraan, jaminan kesehatan dan hari tua, kemampuan beradaptasi dengan internal dan eksternal perusahaan, kinerja, loyalitas, prestasi kerja, dan lain sebagainya).

b. Seluruh peralatan dan aset yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan (mulai dari pembelian, pengawasan, pemeliharaan, evaluasi teknologi terbaharukan, dan penyusunan ruang tata penempatan).

c. Pemanfaatan dana investor dengan pengelolaan yang baik

d. Mengintegrasikan proses manajemen dalam pengambilan keputusan berdasarkan banyak sumber dan pertimbangan dengan berbagai divisi perusahaan.

e. Pengelolaan segala inventory mulai dari barang mentah, setengah jadi, ataupun sudah siap pakai.

f. Budaya perusahaan yang di dalamnya terdapat nilai kunci, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok yang dibagi bersama oleh anggota suatu organisasi.

g. Simbol yang berarti objek, tindakan, peristiwa berisi makna yang akan disampaikan ke pihak lain.

h. Cerita merupakan narasi yang didasarkan pada peristiwa sesungguhnya yang diulang dan dibagikan kepada karyawan organisasi.

i. Pahlawan sebagai figur orang yang menjadi contoh atas tujuan, karakter, dan atribut dari sebuah budaya yang kuat.

j. Slogan sebagai frasa atau pernyataan yang menyatakan nilai utama perusahaan dengan sinkat dan jelas.

k. Upacara resmi sebagai bentuk kegiatan terencana untuk memperingati peristiwa khusus dann dilakukan untuk manfaat para pesertanya.


2. Faktor Eksternal dalam Lingkungan Manajemen

Menurut Chuck Williams (2001:51) “lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan.” Kemudian berdasarkan T. Hani Handoko (1999:62) mengatakan bahwa “lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.


Serta James A.F. Stoner (1996:66) mengatakan “lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi yang relevan pada kegiatan organisasi itu”6. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan eksternal dalam manajemen adalah lingkungan eksternal yang tidak bisa direncanakan ataupun dalam kendali oleh internal usaha, namun dapat memengaruhi seorang manajer dalam mengambil sebuah kebijakan yang relevan untuk diterapkan pada kegiatan kerja perusahaan. Selain itu, ada juga faktor penting lainnya yang dinamakan sebagai analisis lingkungan yang bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Proses yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menganalisis lingkungan eksternal sebagai berikut:

a. Pemindaian, perusahaan bisa mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi.

b. Pengawasan, perusahaan bisa mendeteksi perubahan dan tren lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan.

c. Peramalan, analisis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat perubahan-perubahan dan tren itu terdeteksi melalui pemindahan dan pengawasan (Subeki Ridhotullah dan Mohammad Jauhar, Op. Cit., hlm. 55-57.)

d. Penilaian, tujuannya adalah untuk menentukan waktu dan signifikasi efek-efek dari perubahan dan tren lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan.


Lingkungan eksternal dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya yaitu:

a. Lingkungan Eksternal Mikro

Lingkungan ini merupakan jangkauan eksternal perusahaan yang tak termasuk ke dalam proses faktor rumah tangga produksi, namun dapat berdampak secara langsung ke dalam operasional perusahaan. Berikut ini merupakan faktor-faktor lingkungan eksternal mikro, di antaranya:

1) Sasaran pasar, pihak yang menjadi sasaran penjualan ataupun pemasaran output barang/jasa perusahaan.

2) Supplier sebagai penyedia barang/jasa untuk proses kerja ataupun produksi bagi perusahaan.

3) Pihak perantara dalam mendistribuasikan output perusahaan

4) Seluruh teknologi terbaharukan yang memiliki kesinambungan dengan kinerja suatu perusahaan.

b. Lingkungan Eksternal Makro

Lingkungan ini berdampak tidak langsung kepada perusahaan namun sifatnya berdampak secara general/umum yang tak dapat terelakkan kejadiannya dikarenakan biasanya terjadi secara alamiah. Faktor-faktornya disebabkan oleh :

1) Kondisi alamiah/ natural condition

2) Kondisi dari politik, keamanan, hukum, dan peraturan lainnya

3) Segala perturan perundang-undangan dan seluruh ketentuan yang mengikat dan berlaku bagi semua pihak

7 7 Subeki Ridhotullah dan Mohammad Jauhar, Op. Cit., hlm. 57-58.

12

(ada yang merasa untung/rugi, namun itu diperlukan untuk menyamaratakan kepentingan bersama).

4) Seluruh seluk-beluk tentang perekonomian, cara pemenuhan kebutuhan masyarakat, tingkat penanaman modal, dan lainnya.

5) Kondisi sosial budaya yang sangat memerhatikan etika kesopanan, cara berinteraksi yang baik, berkomunikasi secara lugas dan efektif, memerhatikan norma agama; adat; kesusilaan; hukum; aturan/tata cara, menjaga hubungan yang baik, dan lain sebagainya.

6) Adanya tingkat mortalitas dan natalitas yang pemerataannya masih sulit untuk diatasi dengan baik, sehingga di negara berkembang masih sangat banyak ditemukan tingkat kelahiran yang dikaitkan dengan jumlah kematian yang juga tinggi. Hal ini juga disusul dengan permasalah urbanisasi yang cenderung lebih banyak dibandingkan dengan jumlah transmigrasi. Hal ini yang tentunya menjadi maslah yang harus segera diatasi dengan baik.

7) Luasnya hubungan secara internasional yang berkiatan dengan pengamanan barang jasa dalam negeri, nominal pembanding antara mata uang dalam negeri dengan alat tukar luar negeri, sistem budaya, dan politik keamanannya.


c. Lingkungan Umum (General Environment)

Lingkungan umum merupakan lapisan eksternal yang tersebar dan memengaruhi organisasi secara tidak langsung. Contohnya adalah faktor-faktor sosial, demografi, dan ekonomi yang memengaruhi seluruh organisasi dengan sama besarnya. Kenaikan laju inflasi atau persentase pasangan yang berkarier ganda dalam angkatan kerja merupakan bagian dari lingkungan umum organisasi. 8 Peristiwa ini tidak secara langsung memengaruhi sebahagian operasi harian bagi perusahaan, namun pada akhirnya justru bisa memengaruhi seluruh organisasi. Di lingkungan umum, terdapat beberapa dimensi, yaitu dimensi internasional, teknologi, sosial budaya, ekonomi, dan hukum-politik. Untuk dimensi internasional dapat diartikan dengan lingkungan eksternal yang berasal dan juga berpeluang dari negara asing. Kemudian, dimensi teknologi diartikan dengan dimensi lingkungan umum berupa kemajuan ilmiah dan teknologi dalam industri tertentu, serta masyarakat secara luas.

Pada dimensi sosial budaya, maka diartikan sebagai dimensi lingkungan umum yang mencakup karakteristik demografi, norma, kebiasaan, dan nilai-nilai masyarakat di mana organisasi beroperasi di dalamnya. Beralih pada dimensi ekonomi, dapat pula diartikan sebagai kesehatan ekonomi secara umum dari suatu negara atau wilayah tempat sebuah organisasi beroperasi. Terakhir, pada dimensi hukum-politik diartikan pada dimesi lingkungan umum yang meliputi peraturan pemerintah di tingkat lokal, negara bagian, dan federal, serta aktivitas politik yang dirancang untuk memengaruhi perilaku perusahaan. Kemudian manajer harus mengenali adanya berbagai kelompok penekan di dalam kerangka hukum-politik untuk memengaruhi perusahaan agar (Richard L. Daft, Loc.Cit., Hlm. 107.) bertindak dalam cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial.9 Komponen-komponen lingkungan umum, meliputi:

1) Demografi (struktur penduduk, peluang kerja dan pengangguran, serta urbanisasi)

2) Ekonomi (pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, selera konsumen)

Kondisi perekonomian di suatu negara jelas mempengaruhi suatu perusahaan yang berbeda di negara tersebut. Upah dan harga ditetapkan oleh pemasok dan pesaing, serta kebijakan fiskal pemerintah mempengaruhi biaya produksi barang atau penawaran jasa dan kondisi pasar. Semua faktor ini dapat berlangsung lama, kemudian seorang manajer dapat meramalkan ekonomi dan mengantisipasi sebuah perubahan.10

3) Alam (ketersediaan bahan-bahan untuk kelancaran kerja)

Dalam hal ini juga ditekankan upaya untukmendapatkan sumber daya yang sedikit jumlahnya namun bisa untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas sehingga diperlukan prinsip efisiensi.

4) Teknologi (perkembangan penggunaan teknologi untuk menciptakan daya saing yang kuat serta bisa menentukan kesuksesan suatu perusahaan)

Kemajuan teknologi akan mempengaruhi lingkungan dengan adanya ilmu komunikasi yang semakin luas dan sangat cepat. Lingkungan teknologi ini menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan di dalam menggunakan teknologi yang tersedia.

5) Politik (keuntungan dan kerugian dari kebijakan pemerintah)

9 Richard L. Daft, Loc.Cit., Hlm. 108-113. 10 Subeki Ridhotullah dan Mohammad Jauhar, Op. Cit, hlm. 58


Karena sebuah perusahaan berada di suatu negara tertentu, pastinya perusahaan tidak dapat melepaskan pengaruh lingkungan politik yang terjadi pada negara tersebut. Dengan dikeluarkannya undang-undang yang mengatur tentang operasi suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut otomatis akan mengikatkan diri pada undang-undang tersebut. Proses politik mencakup pengaturan tentang persaingan antara perusahaan satu dengan yang lainnya, dan juga masing-masing perusahaan saling mencari peluang untuk mendapatkan laba.

6) Sosial-Budaya (nilai kemasyarakatan, perilaku, dan kepercayaan)

Nilai ini nampak melekat dalam kehidupan sosial-budaya agar memeperoleh relasi yang baik dan saling mengunutungkan. Hal ini bisa saja menjadikan perusahaan kuat apabila mendapatkan kepercayaan penuh dari lapisan masyarakat serta bisa meningkatkan pengembangan bagi berlangsungnya kinerja perusahaan.


d. Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah serangkaian faktor ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan serta tanggapan kompetitif. Untuk menghasilkan laba diatas rata-rata, haruslah besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri. Adapula kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri yaitu:

1) Ancaman masuknya pendatang baru

2) Tingkat rivalitas antar pesaing

3) Berbagai tekanan dari produk pengganti

4) Kekuatan tawar-menawar pembeli terhadap barang

5) Kekuatan tawaran pemasok barang

Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.


e. Lingkungan Tugas

Lingkungan ini lebih dekat dengan organisasi dan meliputi sektor-sektor yang melakukan transaksi harian dengan organisasi, serta berpengaruh secara langsung terhadap operasi dasar dan kinerjanya. Secara umum, lingkungan ini terdiri atas para pesaing, pemasok, pelanggan, dan pasar tenaga kerja.11

1) Pelanggan

Pelanggan diartikan sebagai orang dan organisasi yang membeli barang atau jasa dari organisasi. Dalam hal ini pelanggan selalu diperhatikan keinginannya dan kemampuannya dalam membeli barang ataupun jasa dengan penyajian layanan terbaik dari perusahaan.

2) Pesaing

Pesaing merupakan organisasi lain dalam industri atau jenis usaha yang sama yang menyediakan barang atu jasa kepada sekelompok pelanggan yang sama. Disini, pesaing merupakan acuan yang harus sangat diperhatikan dalam hal pemberian kepuasan/pelayanan baik barang dan jasa dari suatu perusahaan kepada masyarakat agar bisa lebih baik dari sang kompetitor di dalam dunia pasar.

3) Pemasok

Pemasok merupakan orang dan organisasi yang menyediakan bahan baku keapda pihak lain yang menggunakannya untuk menghasilkan suatu produk.. (Richard L. Daft. Loc.Cit. Hlm. 107.)

4) Pasar Tenaga Kerja

Orang-orang dalam lingkungan yang dapat diterima bekerja untuk organisasi dan dapat menghasilkan output yang baik dengan kinerja yang siap untuk berkompetitif.

5) Pemerintah

Peranan pemerintah sangat besar terhadap keberhasilan suatu organisasi. Sebaliknya, pemerintah juga dapat menghambat kemajuan seperti kebijakan yang membuat tindakan pemerintah kurang proporsional terhadap permasalahan dalam organisasi.

6) Lembaga Keuangan

Lembaga ini berperan sebagai penjamin sekaligus penyedia sumber dana dan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Penting untuk membangun relasi yang baik karena setiap perusahaan pasti memerlukan dana. Kepercayaan merupakan aspek penting bagi bank dalam memberikan pinjamannya.

C. Keterkaitan antara Manajemen dengan Lingkungan

Lingkungan memberikan pengaruh yang signifikan, termasuk bagi organisasi atau perusahaan. Perusahaan akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika lingkungan yang mempengaruhinya juga kondusif. Sekalipun manajemen dan kemampuan perusahaan itu baik, jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung maka perusahaan juga akan redup.

Setiap perusahaan, baik dari skala besar, menengah, ataupun kecil semua akan berinteraksi dengan lingkungan dimana organisasi tersebut berada. Lingkungan akan mengalami perubahan-perubahan yang relatif cepat. Organisasi yang dapat bertahan adalah mereka yang bisa menyesuaikan dengan perubahan lingkungan tersebut. Sebaliknya, organisasi yang tidak memperhatikan perubahan lingkungan akan mengalami kehancuran.


Lingkungan organisasi dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kinerja organisasi. Langkah penting yang harus diambil perusahaan dalam menghadapi perubahan dan perkembangan lingkungan adalah dengan melakukan analisis terhadap lingkungannya, baik lingkungan sekarang maupun perkiraan lingkungan di masa mendatang. Manajemen dengan lingkungan mempunyai keterkaitan, di antaranya :

1. Ketidakpastian Lingkungan

Ketidakpastian berarti manajer tidak memiliki informasi yang memadai tentang faktor-faktor lingkungan agar dapat memahami dan memprediksi kebutuhan dan perubahan. Hal ini terjadi apabila faktor eksternal berubah secara cepat, organisasi akan mengalami ketidakpastian yang sangat tinggi yang mengharuskan perusahaan harus beradaptasi denan perubahan yang cepat di dalam lingkungan. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk mengikuti segala trend terbaharu untuk bisa memperoleh manfaat dan bisa menghindari segala kerugian yang mungkin akan terjadi.

2. Beradaptasi dengan Lingkungan

a. Peranan Lintas Batas (boundary spanning roles)

Peranan ini dijalankan oleh orang atau departemen yang menghubungkan dan mengkoordinasikan organisasi dengan sejumlah elemen kunci yang berada dalam lingkungan eksternal.

b. Kemitraan Antarorganisasi

Kemitraan ini merupakan strategi untuk beradaptasi dengan lingkungan yang semakin populer digunakan adalah pengurangan batas-batas yang ada dan meningkatkan kerja sama dengan organisasi lain.

c. Merger dan Usaha Patungan

Merger terjadi dengan adanya penggabungan dua organisasi atau lebih sehingga menjadi satu, serta usaha patungan merupakan aliansi atau program strategis oleh dua organisasi atau lebih.

d. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Proses yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menganalisis lingkungan eksternal sebagai berikut:

1) Pemindaian, perusahaan bisa mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi.

2) Pengawasan, perusahaan bisa mendeteksi perubahan dan tren lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan.

3) Peramalan, analisis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat perubahan-perubahan dan tren itu terdeteksi melalui pemindahan dan pengawasan.

4) Penilaian, tujuannya adalah untuk menentukan waktu dan signifikasi efek-efek dari perubahan dan tren lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan.


D. Peran Unsur Manajemen dan Lingkungan Dalam Operasi Perusahaan

Peranan dari berbagai unsur manajemen dan lingkungan dalam operasi perusahaan dimaksudkan untuk:

1. Sebagai Usaha untuk Mencipatakan Budaya yang Adaptif

Hal ini didasarkan pada penelitian di Harvard terhadap 207 perusahaan AS yang menunjukkan adanya hubungan yang penting antara budaya perusahaan dan lingkungan eksternal yang juga dikemukakan bahwa budaya perusahaan yang kuat saja tiak mampu menjamin keberhasilan bisnis, kecuali jika budaya tersebut mendorong adaptasi yang sehat terhadap lingkungan eksternal. 1212 Richard L. Daft. Loc.Cit. Hlm. 130.

2. Membentuk Budaya Kerja Bagi Lingkungan Kerja Baru

Berusaha untuk memberikan pelayanan terhadap permintaan baru bagi pengelola budaya perusahaan berupa pemberian pemaparan rencana kerja yang jelas diikuti motivasi (pemberian semangat kerja), dimulai dari segi pemimpin hingga ke para pekerjanya.

3. Berusaha Mengambil Langkah yang Tepat

Dalam perusahaan yang bersaing, perhatian akan lingkungan eksternal tentu dapat membantu untuk dapat mengambil langkah yang tepat. Penting bagi para pengambil keputusan untuk bisa melihat lingkungannya dengan baik agar dapat bersaing secara pintar dan sehat.Pengetahuan tentang lingkungan perusahaan akan menolong dalam meningkatkan posisi bersaing perusahaan, meningkatkan efisiensi operasi, serta dapat memenangkan pertarungan dalam perekonomian.

4. Antisipasi dan Penanggapan Terhadap Peluang yang Ada

Penting dalam hal manajemen dan lingkungannya diperhatikan dalam perusahaan, untuk memberikan kesempatan bagi para perencana strategis dalam mengantisipasi dan menanggapi peluang yang ada, serta untuk pengembangan strategi ataupun antisipasi terhadap ancaman.

5. Analisis Lingkungan

Perusahaan terus berinteraksi dengan lingkungannya yang terus berubah, pengaruh lingkungan yang kompleks tentu dapat memberikan dampak terhadap kinerja perusahaan. Dalam melakukan analisis lingkungan eksternal, perusahaan mengidentifikasi peluang (opportunity) yang berkembang dan juga ancaman (threat) dari para pesaing. Sedangkan untuk analisis lingkungan internal perusahaan melihat kekuatan (stregth) dan kelemahan (weakness).

6. Pemantauan Perubahan dan Perkembangan Lingkungan

Pekerjaan utama manajer dalam hal perubahan lingkungan bisnis adalah selalu memantau perubahan dan perkembangan lingkungan. Manajer juga melakukan analisis terhadap dampaknya bagi perusahaan. Sehingga, peningkatan pengetahuan akan lingkungan perusahaan diperlukan oleh manajer.

7. Pengaruh Lingkungan Internal Terhadap Organisasi

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberadaan sebuah perusahaan dan besar kecilnya pengaruh lingkungan pada perusahaan dapat dilihat dari seberapa besar ketergantungan perusahaan tersebut pada lingkungannya. Produk dan jasa merupakan alat output dari perusahaan yang dikonsumsi oleh pemakai yang ada pada lingkungannya. Di sisi lain, perusahaan juga perlu mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya agar bisa mendapatkan output yang optimal.


E. Masalah dan Solusi dalam Manajemen dan Lingkungannya

Gambar tersebut menunjukan masing-masing kotak memiliki tingkat ketidakpastian yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari setiap situasi dan kondisi tingkat homogenitas dan perubahan lingkungan yang dihadapi. Tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan. Sedangakan tingkat perubahan akan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan. Ketidakpastian juga tergantung dari apa yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Organisasi berada dalam ketidakpastian tinggi apabila perubahan lingkungan yang dihadapi cepat dan homogenitas yang kompleks. Sebaliknya, kombinasi perubahan yang dinamis dan elemen lingkungan yang sederhana menunjukkan organisasi itu berada dalam ketidakpastian moderat.

Tingkat ketidakpastian tersebut menuntut manajer untuk dapat melakukan tindakan dan antisipasi yang tepat. Semakin besar ketidakpastian suatu organisasi, semakin lingkungan akan membatasi pilihan-pilihan yang dapat diambil. Strategi yang dapat diambil untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastiannya tersebut adalah:

1. Melakukan Penyesuaian Terhadap Perubahan Lingkungan

Kekuatan dari pengaruh lingkungan adalah hal yang tidak dapat dihentikan. Organisasi dapat menyusun penyesuaiannya dengan merubah organisasi, struktur, dan strategi yang dilakukan.

2. Memantau Lingkungan Secara Tidak Langsung

Manajer dapat memantau perkembangan lingkungan dengan memperoleh informasi yang ada.

3. Memberikan Pengaruh Langsung Terhadap Lingkungan

Seperti dalam hal melakukan negosiasi dan perundingan dengan pihak-pihak yang berkaitan. Masalah dan Tantangan Manajemen Dalam Era Globalisasi, di antaranya:

a. Tantangan Eksternal

1) Perubahan Lingkungan Bisnis

Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan tidak bisa terhindarkan dari koridor yang telah ditentukan/perkirakan sebelumnya.

2) Keragaman Tenaga Kerja

Hal ini dikatakan bahwa akan terjadi kemungkinan tidak semua kerja bisa berjalan dengan baik, karena tenaga kerja memiliki latar belakang kondisi sosial yang berbeda-beda dan juga pemikiran/pendapat yang sangat beragam.

3) Globalisasi

Tantangan yang semakin mudah untuk mengetahui segala informasi, baik internal maupun eksternal perusahaan sehingga keamanan syber harus selalu ditingkatkan.

4) Peraturan pemerintah

Hal ini akan memengaruhi seluruh perusahaan dalam melakukan aktivitasnya karena peraturan bersifat mengikat.

5) Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga yang sebenarnya sangat efektif dalam membina dan meningkatkan keahlian individu.

6) Kekurangan tenaga kerja yang terampil akan menyebabkan disfungsional secara optimal terhadap kinerja yang baik


b. Tantangan Internal

1) Posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif

2) Fleksibilitas organisasi/perusahaan

3) Pengurangan tenaga kerja manajemen

4) Tantangan restrukturisasi

5) Budaya organisasi

6) Pengamanan dan penjagaan agar terhindari dari konflik antara atasan dan bawahan

7) Memperoleh Pekerja di Luar Deskripsi Kerja

Hal ini bisa saja menimbulkan ketimapangan karena persiapan yang belum memadai. Hal ini bisa diatasi ataupun diminimalisirkan dengan membicarakan hal yang sulit dengan atasannya sehingga dapat dicari titik penyelesaiannya dengan baik.

8) Rasa Kewalahan dalam Menangani Pekerjaan

Hal ini bisa diselesaikan dengan cara berdiskusi dengan manajer agar memperoleh keputusan yang baik untuk kinerja nya di masa mendatang. Penyelesaiannya bisa jyga dengan pemindahan kedudukan ataupun pembagian kerja yang selaras dengan kemampuannya.

9) Proses Pemilihan Strategi dalam Produksi

Bisa dikatakan sebagai kondisi yang menentukan keefektifan cara untuk mengelola proses produksi dengan baik.

10) Pemilihan Produk Prioritas

11) Perencanaan Produk Awal

12) Pembuatan Prototip untuk diuji

13) Implementasi Produk Jadi


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melaului perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. sedangkan manajemen lingkungan manajemen lingkungan merupakan seluruh upaya manajerial yang fokuskan kondisi perusahaan di mata pihak intern (terutama) dan juga ekstern sebagai respon atas kinerja jalannya perusahaan.

Kemudian, manajemen lingkungan juga dibagi menjadi faktor internal dan eksternal yang didalamnya ada beberapa pembagian, misalnya saja pembagian lingkungan secara internal, eksternal mikro dan makro, lingkungan umum, lingkungan kerja, lingkungan industri, lingkungan pembagian tugas, dan lingkungan lainnya yang berjalan secara kesinambungan dan tidak bisa terlepaskan satu dengan yang dalam lingkup manajemen lingkungan.

Selain itu, setelah ditemukan keterkaitannya maka telah dibahas pula mengenai peran dan unsur manajemen yang diterapkan di dalam perusahaan yang diikuti dengan pemaparan masalah umum dan solusi penyelesaiannya.


B. Saran

Sebaiknya, dalam menciptakan manajemen lingkungan yang baik maka seluruh elemen internal perusahan harus bisa bekerja sama dengan selaras dan bisa mewujudkan kondisi yang kuat serta menjaga dan mengambangkan kemampuannya dalam menganalsis kondisi lingkungan eksternal perusahaan. Karena bagi perusahaan, kinerja terbaik yang harus diberikan bukan hanya berdasarkan pemenuhan kerja dengan baik namun juga bagaimana bisa membuat citra perusahaan dikenal sangat baik di masyarakat.

Oleh sebab itu, sangat diperlukan pembagian kerja yang jelas disertai pemenuhan faktor lain yang bisa meningkatkan kualitas dalam bekerja berdasarkan 4 fungsi utama manajemen, yaitu pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang bisa dilakukan secara efektif dan efisien.


DAFTAR PUSTAKA

Issakh, Henki Idris dan Zahrida Wiryawan. 2014. Pengantar Manajemen. Jakarta: In Media.

Ridhotullah, Subeki dan Jauhar, Mohammad. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

L. Daft, Richard. 2007. Management Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

R. Schermerhorn, John dan G. Bachrach, Daniel. 2015. Introduction to Management Thirteen Edition. Singapura: John Wiley & Sons Singapore Ptc. Ltd.

Amirullah. Pengantar Manajemen. 2015. Malang: Bayumedia Publishing Malang.

Dipublikasikan oleh Scribd, www.scribd.com/121300538/Makalah-Manajemen-dan-Lingkungan (diakses pada 11 Maret 2020, pukul 19:21)

Dipublikasikan oleh vesper2.blogspot, http://vesper2.blogspot.com/2014/04/lingkungan-manajemen.html?m=1 (diakses pada 11 Maret 2020, pukul 20:00)

29 comments:

  1. Wah menarik buat dipelajari lagi nih

    ReplyDelete
  2. Sangat bagus dan bermanfaat💪

    ReplyDelete
  3. Bagus banget..dapat menambah wawasan

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. Makasih ya.. Tunggu postingan selanjutnya dari kami ya kak..

      Delete
  5. Terima kasih Indriyani dan teman-teman atas pembahasan terkait materi "Manajemen dan Lingkungan" ini. Menurut saya cukup informatif untuk membantu pembaca dalam perencanaan di masa yang akan datang, khususnya bagi Generasi Z, Alfa, dan Generasi yang akan datang dalam merencanakan tujuan hidupnya agar memiliki jiwa visioner.

    ReplyDelete
  6. Bacaan yang sangat bermanfaat

    ReplyDelete